Menyusul tingginya jumlah kasus Covid-19 pada anak-anak di Sumatera Selatan yang saat ini ada 111 anak yang terpapar Coronavirus berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Sumsel.
Kepala Komisi Perlindungan Anak Daerah Indonesia (KPAID) Sumsel, Eko meminta kebijakan untuk kembali memulai Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah selama masa pandemi dikaji secara mendalam.
“Kami melihat tingginya kasus Covid-19 yang menyerang anak-anak di Sumsel justru terjadi pada masa sekolah sedang libur, “ujarnya, Rabu (10/6).
Dirinya pun mengkhawatirkan potensi penularan akan semakin tinggi jika
rencana dimulainya lagi kegiatan belajar mengajar di sekolah.
“Kami khawatir akan muncul klaster baru dalam penularan Covid-19. Jadi, harus hati-hati, “jelasnya.
Untuk itu, pihaknya mengimbau Dinas Pendidikan baik tingkat provinsi ataupun kota bersama stakeholder agar dapat merancang formulasi protokol Covid-19 saat masa KBM di sekolah mengingat belum adanya protokol kesehatan standar untuk kegiatan pendidikan.
“Saat ini belum ada satupun negara yang sudah menemukan formula pencegahan Covid-19 oleh karena itu alangkah baiknya kita mencari solusi ini dengan duduk bersama,” terangnya.
Selain itu, pihaknya juga telah mengirimkan surat kepada Gubernur Sumsel untuk mengkoordinasikan instansi terkait dalam rangka mempersiapkan protokol pencegahan Covid-19 menuju fase kehidupan baru atau new normal khususnya untuk kegiatan di sekolah.
“Kita tidak tahu kapan pandemi ini akan berakhir. Yang pasti kami berharap secepatnya masalah ini dibicarakan karena pada akhirnya nanti mau tidak mau siswa harus segera bersekolah.” jelasnya.