Urban ID - dir="ltr">Pemprov Sumsel melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel bergerak cepat menyalurkan bantuan logistik untuk warga terdampak banjir di Desa Peninggalan, Kecamatan Tungkal Jaya, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).
Bantuan yang diberikan berupa paket sembako yang terdiri dari :
-50 dus mie instan,
– 4 dus sarden
– 2 dus gula pasir (dengan total 10 bungkus)
– 4 dus minyak goreng dan 2 bungkus tambahan
– 5 dus gandum
– 4 dus kecap dan 4 botol
– 4 dus saos dan 4 botol
Kalaksa BPBD Prov. sumsel, Muhammad Iqbal Alisyahbana, melalui Kabid Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, mengatakan bahwa bantuan ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap warga yang terdampak langsung oleh banjir yang merendam permukiman di kawasan tersebut.
“Bantuan ini merupakan respons cepat dari BPBD Sumsel untuk membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak. Kami harap ini bisa membantu kebutuhan dasar selama masa tanggap darurat,” ujar Sudirman saat dikonfirmasi, Jumat (11/4/2025).
Selain menyalurkan logistik, BPBD Sumsel juga terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan unsur Forkopimcam setempat untuk memastikan penanganan banjir berjalan efektif, termasuk evakuasi warga, pendirian posko, serta persiapan dapur umum.
Sudirman juga mengapresiasi sinergi antara BPBD Kabupaten Muba, Dinas Sosial, dan seluruh elemen masyarakat dalam mendukung penanganan bencana. Ia memastikan bahwa distribusi bantuan akan terus dilakukan jika masih diperlukan di lapangan.
“Kami terus pantau perkembangan situasi di lapangan dan siap menambah bantuan apabila dibutuhkan,” pungkasnya.
Dengan adanya bantuan ini, diharapkan masyarakat Desa Peninggalan dapat tetap kuat menghadapi musibah serta segera pulih dari dampak banjir yang melanda.
Sebelumnya curah hujan di wilayah Musi Banyuasin sedang tinggi selama beberapa hari terakhir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Musi Banyuasin menerima laporan banjir di pemukiman warga lokal pada pukul 01.00 WIB, Rabu dinihari.
Sebagian besar air melimpas dari Sungai Tungkal. Ketinggian air di pemukiman masyarakat yang sempat mencapai 3 meter perlahan mulai surut.