Menu

Mode Gelap

News

Konser Westlife Rugi 5 Miliar di Palembang, Siapa Oknum Pejabat?

badge-check


					Konser Westlife Rugi 5 Miliar di Palembang, Siapa Oknum Pejabat? Perbesar

Sunter diberitakan bahwa konser Westlife di Palembang rugi Rp5 miliar akibat tiket tidak habis terjual, hingga ada oknum pejabat yang minta jatah tiket VIP dan perlakukan khusus. Hal ini diklarifikasi oleh pihak promotor.

Dilansir Kompas.com, terkait adanya isu pejabat meminta jatah kursi di konser Westlife pada Minggu (18/8/2019) kemarin, Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, memberikan tanggapan. “Siapa itu yang minta? Itu mau dijual?” tanya Herman Deru, Kamis (22/8).

Saat konser berlangsung, Herman mengatakan dirinya tidak datang karena masih ada pekerjaan. “Aku enggak datang, karena masih kerja,” ucapnya.

Herman pun mengatakan ia akan mencari tahu siapa saja oknum pejabat yang disebut pihak promotor. Ia juga memperingatkan pihak promotor jika kabar mengenai oknum pejabat minta jatah tidak benar. “Yang minta siapa? Saya cari tahu dulu siapa. Nanti saya tegurlah. Enggak boleh itu,” kata Herman.

“Tapi (promotor acara) Westlife harus hati-hati. Kalau enggak ada (pejabat yang minta jatah kursi) saya tegur mereka,” tambah dia.

Presiden Direktur Neutron Live Asia, Rendy, memberikan klarifikasi terkait isu pejabat minta jatah kursi konser Westlife. Rendy mengatakan hal tersebut tidak benar, ada pemberitaan yang keliru dari sebuah media.

“Jadi gini, ada misinformasi dari Tempo, yang pertama, promotor utamanya adalah Neutron Live Asia, saya sendiri.”

“Sedangkan Musievent adalah EO (Event Organizer) lokal yang membantu saya dalam menjalankan konser di sana,” jelas Rendy saat dihubungi Tribunnews, Kamis (22/8/2019) malam.

“Lalu berita berkembang menjadi pejabat minta tiket VIP sebanyak lima ratus, saya bisa katakan itu adalah salah,” tambah dia.

Pemberitaan mengenai pejabat minta jatah berkembang setelah MUSIEVENT menyebutkan banyak penonton diperlakukan istimewa.

Terkait hal tersebut, Rendy membenarkan ada oknum masuk tanpa tiket, namun ia tidak mengetahui siapa saja mereka itu.

“Ada masyarakat biasa yang membobol beberapa akses kami, di belakang panggung. Di gerbang penonton, dia tidak membayar karcis atau membeli tiket.”

“Caranya gimana, mungkin dia kenal orang dalam, orang Jakabaring, mungkin, aku juga nggak tahu,” tutur Rendy.

“Tapi yang saya tahu, ketika saya ke backstage banyak orang yang berkumpul tidak menggunakan id card tidak menggunakan gelang wristband dari kami, artinya dia bukan penonton, bukan promotor, dan bukan media,” tandasnya

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Empowering Indonesia Report 2025: AI Berdaulat Jadi Fondasi Pertumbuhan Menuju Indonesia Emas 2045

28 Oktober 2025 - 12:02 WIB

Palembang Segera Miliki Mini Zoo, Ratu Dewa Tinjau Dua Pilihan Lokasi

28 Oktober 2025 - 11:00 WIB

Harga Kebutuhan Pokok Stabil, Ratu Dewa Pastikan Stok Aman

28 Oktober 2025 - 08:04 WIB

Dua Raperda Inisiatif DPRD Sumsel Dapat Dukungan Penuh Pemprov, Cik Ujang Hadiri Rapat Paripurna XXIV

27 Oktober 2025 - 23:33 WIB

Prabowo Dorong Sinergi Digital ASEAN–Korea Jadi Motor Pertumbuhan Baru Kawasan

27 Oktober 2025 - 19:07 WIB

Trending di News