Urban ID -
Diera modern seperti sekarang, ponsel seakan-akan tidak terlepas lagi dari kehidupan manusia. Di manapun dan kapanpun. Ponsel seperti sudah menjadi kebutuhan utama dalam hidup.
Dilansir dari TribunJateng.com Yang Harus anda ketahui ponsel juga dapat mengeluarkan radiasi yang bisa jadi berdampak buruk untuk tubuh dan kesehatan kita.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa radiasi ponsel memicu aktifnya sel kanker pada tikus, meski belum menunjukkan efek signifikan pada manusia.
Ahli senior toksikologi, Ronald Melnick, mengungkapkan bahwa bisa saja akan ada dampak lain radiasi ponsel pada manusia.
Staf Divisi Pediatri Oftalmologi Departemen IK Mata FKUI-RSCM, dr Julie Dewi Barliana, SpM(K), M Biomed, mengatakan, layar ponsel dapat menyebabkan mata terasa kering, panas, berair, bahkan katarak.
“Panas yang dihasilkan pada mata akan berdampak pada kornea, lensa, dan retina mata.
Mata akan terasa kering, panas, dan sampai berair. Sementara pada lensa bisa terjadi katarak,” kata Julie saat dihubungi Kompas.com, Selasa (10/7/2018) malam.
Julie menjelaskan, ponselbekerja menggunakan gelombang elektromagnetik yang menimbulkan radiasi di sekitar kepala terutama mata.
Efek panas dari gelombang tersebut dapat menimbulkan akibat buruk pada mata, terlebih untuk penggunaan yang berlebihan.
Sehingga sangat penting untuk menjaga diri untuk sebisa mungkin mengurangi paparan radiasi ponsel di sekitar kita.
Dilansir dari Nakita, kantor Federal Jerman yang berkecimpung dalam Perlindungan Radiasi (Bundesamt fur Strahlenschutz) merilis daftar 16 ponsel dengan tingkat radiasi paling tinggi yang sudah beredar di pasaran.
- Xiaomi Mi A1(dual SIM) dengan angka radiasi 1,75 (Watt per Kilogram)
2. OnePlus 5T (dual SIM) dengan angka radiasi 1,68
3. Huawei Mate 9 dengan angka radiasi 1,64
4. Nokia Lumia 630 dengan angka radiasi 1,51
5. Huawei P9 Plus dengan angka radiasi 1,48
6. Huawei GX8 dengan angka radiasi 1,44
7. Huawei P9 dengan angka radiasi 1,43
8. Huawei Nova Plus dengan angka radiasi 1,41
9. OnePlus 5 (dual SIM) dengan angka radiasi 1,39
10. Huawei P9 Lite dengan angka radiasi 1,38
11. iPhone 7 dengan angka radiasi 1,38
12. Sony Xperia XZ1 Compact dengan angka radiasi 1,36
13. iPhone 8 dengan angka radiasi 1,32
14. ZTE AXON 7 Mini dengan angka radiasi 1,29
15. Blackberry DTEK60 dengan angka radiasi 1,28
16. iPhone 7 Plus dengan angka radiasi 1,24
Tingkat radiasi pada setiap ponsel (Intisari)
Daftar tersebut dibuat dari seluruh model ponsel yang keluar di pasaran sebelum Desember 2017.
Ponsel itu dibuat oleh semua produsen ponsel mulai dari Apple, Blackberry, Google, HTC, Huawei, LG, Motorola, Nokia, OnePlus, Samsung, Sony, Xiaomi dan ZTE.
Berdasarkan data tersebut, Jerman hanya memberi sertifikat ramah lingkungan yang dikenal sebagai Blue Angel pada ponsel dengan tingkat radiasi kurang dari 0,6 watt per kilogram.
Sangat penting bagi pengguna smartphone untuk mulai memperhatikan besaran radiasi yang kita terima setiap harinya.
Kita bisa mulai mengurangi pemakaian smartphone, jika biasanya selalu menggunakan benda ini seharian, coba untuk lakukan hal lain di luar kebiasaan memakai ponsel.
Berlama-lama bermain ponsel ternyata juga bisa meningkatkan risiko diabetes pada anak-anak
Para peneliti dari London University melakukan survey pada lebih dari 4.000 anak-anak usia 9-10 tahun.
Ditemukan, bahwa anak laki-laki dan perempuan yang lebih dari tiga jam menatap layar ponsel dalam sehari memiliki ukuran lemak tubuh yang lebih tinggi dan tanda-tanda resistensi insulin.
Resistensi insulin terjadi ketika tubuh berhenti merespons terhadap insulin, dimana insulin merupakan hormon yang menggerakkan gula dari aliran darah dan menuju sel.
Kondisi ini dapat menyebabkan kadar gula darah tinggi. Itulah sebabnya mengapa resistensi insulin adalah risiko terkena diabetes tipe 2.
Obesitas dan ketidakaktifan, serta riwayat keluarga, juga dianggap sebagai faktor risiko utama.
“Saya tidak terkejut dengan hasil studi tersebut,” kata Sylvia White, RD, pengajar diabetes bersertifikat di Tennessee.
“Banyak anak-anak pulang setelah duduk di sekolah, dan pulang ke rumah lalu kembali duduk di mana mereka menonton TV, bermain video game, atau menggunakan aplikasi tanpa henti ponsel dan perangkat elektronik.”
“Karena banyak anak makan sambil menonton, mereka kurang perhatian untuk merasa kenyang, ini yang disebut ‘makan tanpa berpikir’. Dampaknya, menghasilkan asupan makanan yang berlebihan,” jelas White, dilansir dari parents.com.
Lebih dari 5.000 anak-anak didiagnosis setiap tahun dengan diabetes tipe 2, yang dulu hanya terjadi pada orang dewasa.
Kemungkinan juga ada komplikasi serius jangka panjang, terutama jika tidak dikontrol dengan benar, termasuk penyakit jantung dan kerusakan ginjal.
Untuk bantu mencegah diabetes tipe 2, White merekomendasikan pendekatan seluruh keluarga yang melibatkan membuat makanan sendiri di rumah, ketimbang memesan atau melalui drive-thru.
“Makanan keluarga memiliki efek positif tidak hanya pada kesehatan fisik semua orang, tetapi juga mengurangi faktor risiko lain seperti alkohol, penyalahgunaan narkoba, dan gangguan makan,” kata White.
Ia juga menyarankan membatasi minuman manis, seperti soda dan minuman olahraga.
Tentu saja, membatasi waktu bermain ponsel juga penting, karena dapat membantu seluruh keluarga untuk lebih aktif secara fisik.
The American Academy of Pediatrics (AAP), sebelumnya menyarankan anak-anak tidak lebih dari dua jam dalam sehari untuk bermain ponsel.
(sherrly ag)