Urban ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menghimbau masyarakat Sumatera Selatan untuk mewaspadai potensi curah hujan tinggi pada awal Maret ini.
Pasalnya, Sumsel berpotensi akan terkena bencana Hidrometeorologi yang bisa menyebabkan banjir bandang, longsor, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin.
“Masyarakat Sumsel harus tetap waspada pada periode awal Maret, khususnya dampak dari potensi curah hujan tinggi yang dapat memicu Bencana Hidrometeorologi,” kata Kasi data dan informasi BMKG Kenten Palembang, Nandang, Senin (4/3).
Saat ini, telah teridentifikasi adanya aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) di Samudera Hindia. MJO merupakan fenomena gelombang atmosfer yang bergerak merambat dari barat (Samudera Hindia) ke timur dan dapat meningkatkan potensi curah hujan di daerah yang dilaluinya.
MJO sendiri diperkirakan akan bergerak melintas wilayah Indonesia termasuk Sumsel yang hingga satu Pekan kedepan atau tepatnya sampai 8 Maret.
Kondisi ini pun menyebabkan masuknya aliran massa udara basah dari Samudera Hindia ke wilayah Indonesia, khususnya di Indonesia bagian Barat dan Tengah, yang membawa dampak meningkatnya potensi curah hujan di wilayah Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, hingga Sulawesi.
“Selain MJO, dari analisis pola pergerakan angin BMKG mendeteksi adanya sirkulasi siklonik di Samudera Hindia Barat Sumatera yang membentuk daerah pertemuan angin cukup konsisten di wilayah Sumatera, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Jawa,” jelasnya.
Berdasarkan, puncak musim hujan di wilayah Sumsel masih masuk dalam kategori normal. Prediksi puncak musim hujan Sumsel pada 2019 ini akan terjadi di Maret.
Pada puncak musim hujan ini, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tetap mewaspadai kondisi disekitar daerah atau lingkungan nya yg berpotensi terjadi bencana.
“Masyarakat Sumsel tidak perlu panik, karena berdasarkan prediksi dari kami, prakiraan curah hujan dibulan Maret 2019 ini masih berada di kategori normalnya,” pungkasnya. (Bowok)