Menu

Mode Gelap

News

Pasang 8 Kamera dan Box Trap Pantau Harimau

badge-check


					Pasang 8 Kamera dan Box Trap Pantau Harimau Perbesar

Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru memberikan perhatian khusus terhadap keresahan masyarakat di kota Pagaralam, Kabupaten Lahat dan Muara enim yang mengalami gangguan dari binatang buas, salah satunya harimau.

Sejauh ini Pemprov Sumsel sudah membentuk Satgas khusus yang terdiri dari  Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah II Lahat Kementerian LHK, Dishut Prov Sumsel (UPTD KPH Semendo) , dan berkoordinasi dengan Camat  Semende Darat Laut, Kades Muara Dua dan masyarakat untuk mengantisipasi serangan harimau tersebut.

“Masalah ini sudah saya sampaikan kepada Menteri,” terang HD saat Rakor di Pagar Alam beberapa waktu lalu.

Saat ini tim Satgas pun telah melakukan upaya pemasangan 8 unit camera trap dan satu unit box trap di beberapa titik yang menurut laporan sering terlihatnya harimau tersebut.

Kepada Dinas Kehutanan Provinsi Sumsel Panji Tjajanto mengatakan, saat ini pemasangan trap box dan camera trap sudah hampir rampung dikerjakan.

“Ada 8 camera trap yang kita pasang dan 1 unit box trap di Semendo. Besok hari senin pukul 07.30akan diadakan rapat koordinasi di Pemkab Muara Enim, dlm upaya penanganan konflik harimau dan manusia ini di Kabupaten Muara Enim,” kata Pandji, Minggu (29/12).

Menurut Pandji, hal itu dilakukan guna melihat pergerakan harimau yang sudah meresahkan dan mengancam keselamatan manusia tersebut.

“Itu sesuai intruksi pak Gubernur. Tim Satgas juga terus berkoordinasi dengan masyarakat. Saat ini, antisipasi dan penanganan dilakukan titik-titik yang menjadi prioritas,” tuturnya.

Bahkan, lanjutnya, antisipasi tersebut akan melibatkan beberapa NGO yakni FHK, WCS, ZSL. Dimana beberapa NGO tersebut akan memberikan bantuan camera trap sebanyak 55 unit.

“Kita juga akan melibatkan beberapa pihak untuk penanggulangannya. Camera trap juga rencananya akan kita tambah yang merupakan bantuan NGO,” terangnya.

Menurutnya, masuknya harimau itu keperkebunan warga diduga lantaran habitat mereka terganggu. Namun hal itu masih dalam penyelidikan.

“Namun bisa jadi juga karena terganggunya rantai makanan, sehingga harimau tersebut keluar dari habitatnya. Kita juga menghimbau agar masyarakat terus menjaga kelestarian lingkungan. Dan jangan sekali-sekali mengganggu habitat hewan,” tutupnya

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Cik Ujang Hadiri Pembukaan Penerbangan AirAsia Rute Palembang–Kuala Lumpur

18 Juli 2025 - 17:42 WIB

APBD Perubahan Sumsel 2025 Naik Rp1 Triliun, Herman Deru Tekankan Transparansi dan Produktivitas

18 Juli 2025 - 16:42 WIB

Ketua TP PKK Sumsel Feby Deru Santuni Anak Yatim Piatu dan Kaum Dhuafa Pada Momen Peringatan Tahun Baru Islam 1447 Hijriah

17 Juli 2025 - 11:11 WIB

Sumsel Siap Sukseskan Pornas XVII KORPRI 2025, Sekda Edward Candra Pastikan Persiapan Venue dan Teknis Dimatangkan

17 Juli 2025 - 10:11 WIB

Indonesia–AS Sepakati Penurunan Tarif, Presiden Prabowo: Kita Lindungi Pekerja dan Kepentingan Rakyat

17 Juli 2025 - 08:13 WIB

Trending di News