Urban ID - dir="ltr">Adakah dari kamu yang mengalami kencing terus menerus? Jika iya coba kamu baca artikel dibawah ini yang menjelaskan penyebab buang air kecil terus menerus.
Dilansir dari hallosehat.com, Desakan ingin buang air kecil terus dikenal dengan kandung kemih overaktif atau overactive bladder (OAB). Kondisi ini cukup menyusahkan karena perasaan ingin kencing terus menerus tanpa mengenal situasi dan kadang tidak bisa kendalikan. Sebenarnya, apa saja yang menyebabkan kandung kemih jadi terlampau aktif dan sensitif? Cari tahu jawabannya pada ulasan berikut ini.
Kenapa saya ingin kencing terus menerus?
Kandung kemih adalah kantung tempat menyimpan urine yang dihasilkan oleh ginjal. Saat urine penuh, otot sekitar kandung kemih akan berkontraksi, merangsang saraf untuk mengirimkan sinyal pada otak. Kemudian, otak akan menerjemahkan sinyal tersebut dan memerintahkan Anda untuk segera bergegas ke kamar mandi.
Namun, pada orang dengan kondisi tertentu, kandung kemih sering bermasalah, yaitu sering berkontraksi tanpa sengaja. Padahal, urine yang terkumpul belum penuh dan siap didorong ke bagian uretra untuk dibuang. Kondisi inilah yang menggambarkan kandung kemih terlalu aktif sehingga membuat Anda ingin buang air kecil terus.
Dilansir dari laman Health Line, kontraksi otot kandung kemih yang tidak disengaja memang penyebab utama Anda ingin kencing terus menerus. Namun, beberapa kondisi juga bisa menyebabkan kandung kemih overaktif bagian dari gejalanya, seperti:
1. Kelainan sistem saraf (gangguan neurologis)
Beberapa masalah pada saraf yang menyebabkan OAB, antara lain:
Penyakit Parkinson (gangguan progresif pada sistem saraf yang memengaruhi kemampuan gerak)Multiple Sclerosis (masalah sistem imun yang memengaruhi sel saraf dalam otot dan tulang belakang)Stroke (terganggunya fungsi otak akibat asupan darah yang terhambat atau tidak tercukupi)
2. Kerusakan saraf
Beberapa kondisi yang menyebabkan rusaknya saraf sehingga OAB bisa terjadi, meliputi:
Komplikasi diabetes yang sudah merusak saraf (neuropati diabetik)Anak yang lahir dengan cacat tabung sarafAdanya infeksi di otak atau sumsum tulang belakangTrauma pada tuang belakang, panggul, atau perut akibat cedera atau operasi
3. Infeksi saluran kemih (ISK)
ISK dapat meningkatkan aktivitas otot kandung kemih sehingga memicu rasa ingin kencing terus menerus. Gejala lain yang meliputi adalah rasa nyeri dan sensasi terbakar saat buang kecil.
4. Penyumbatan di kandung kemih
Adanya batu, pembesaran prostat, atau tumor pada kandung kemih bisa merangsang kontraksi otot kandung kemih. Hal ini menyebabkan perasaan ingin buang air jadi lebih sering, namun aliran urine yang dikeluarkan sangat lambat atau lemah.
5. Kehamilan dan menopause
Adanya janin pada rahim membuat tekanan pada kandung kemih. Tekanan tersebut merangsang otot kandung kemih untuk berkontraksi dan mendorong urine keluar. Kondisi menyebabkan ibu hamil jadi sering buang air dan kadang tidak bisa dikendalikan.
Selain ibu hamil, wanita yang mengalami menopause juga akan mengalami OAB. Tingkat hormon estrogen yang menurun menyebabkan otot kandung kemih dan uretra melemah. Kondisi ini menyebabkan desakan ingin buang air tanpa bisa dikendalikan.
(sherrly)