Wagub Mawardi Harapkan Generasi Muda Jadi Benteng Bagi Kemajuan Negara

0

Urban ID - PALEMBANG – Sebagai calon penerus bangsa, generasi muda diharapkan mampu menjadi benteng bagi keberlangsungan dan kemajuan negara.

Hal itu disampaikan langsung oleh Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya saat hadir langsung dalam Kuliah Umum dan Bedah Buku Aldera Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999, di Graha Universitas Sriwijaya Palembang, Kamis (26/1).

Menurut Wagub, Kuliah Umum dan Bedah Buku Aldera Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999, penting dilakukan. Hal itu, untuk menggambarkan bagaimana gerakan para pejuang khususnya mahasiswa mengubah cara berbangsa dan bernegara.

“Disebutkan jika bangsa ini selama 32 tahun dipimpin secara otoriter. Perjuangan mahasiswa pada 1993-1999 ingin mengubah cara berbangsa dan bernegara yang demokrasi. Alhamdulillah, perjuangan ini sudah dirasakan hasilnya dan sudah berjalan 25 tahun,” kata Mawardi.

Namun, dia menjelaskan, bukan tidak mungkin nantinya akan muncul ide baru untuk mengubah cara berbangsa dan bernegara yang lebih baik lagi.

“Tentunya ini dinamis. Mungkin nantinya akan ada ide baru yang membuat kehidupan berbangsa ini lebih baik lagi. Ini tergantung sikap pejuang-pejuang khususnya generasi muda,” terangnya.

Sebab itu, adanya buku Aldera ini diharapkan dapat memantik semangat generasi muda untuk terus berjuang memajukan bangsa ini.

“Ini niat baik untuk mengajak generasi muda terus semangat dalam membangun bangsa. Buku ini diharapkan dapat memotivasi generasi muda kedepannya,” paparnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Sriwijaya Anis Saggaff berharap, agar mahasiswa terus melahirkan ide-ide baru demi kemajuan bangsa yang lebih baik.

“Unsri ini memiliki kurang lebih 36 ribu mahasiswa. Mereka inilah yang tentu akan melanjutkan estafet kepemimpinan di negara ini. Sebab itu, saya berharap mahasiswa ini terus semangat dalam melahirkan ide baru untuk kemajuan bangsa,” katanya.

Diketahui, Buku Aldera menggambarkan kisah gerakan para aktivis muda tahun 1993-1999. Berbicara tentang gerakan mahasiswa, perjuangan Aliansi Demokrasi Rakyat (Aldera) di tahun 1990-an adalah sebuah sejarah yang tidak dapat dilupakan. Semangat perjuangan di era tersebut terangkum dengan baik dalam Buku Aldera.

Aldera adalah gerakan besar prodemokrasi yang memiliki nilai juang bersama para buruh, kaum perempuan, agraria, lingkungan, masyarakat adat, dan gerakan demokrasi lainnya.

Pada masa itu tergambarkan gerakan anak muda dengan jiwa yang gigih, kritis, siap berjuang untuk membela hak rakyat, dan menjaga demokrasi di Indonesia.

Selain memperjuangkan hak demokrasi, pada Buku Aldera memvisualisasikan perlakuan rezim terhadap para aktivis, mulai dari penahanan hingga penculikan, serta dinamika gerakan mahasiswa di era 1993-1999.

Aktivis Aldera yang juga Anggota VI BPK RI Dr. Pius Lustrilanang mengatakan, bedah Buku Aldera merupakan momen mengulas beragam sejarah terkait pergerakan kaum muda guna menggapai demokrasi.

“Tujuannya untuk memberi pengetahuan kepada mahasiswa, bahwa ada senior-seniornya pada zamannya yang berjuang menegakan demokrasi meruntuhkan rezim otoriter. Demokrasi yang dibangun ini perlu waktu  20 tahun memperjuangkannya dan mempertahankannya sampai hari ini perlu 25 tahun,” kata Pius.

Lalu, lanjutnya, dengan bedah buku tersebut diharapkan dapat membuka kesadaran untuk senantiasa menjaga keutuhan demokrasi.

“Mahasiswa itu cerminan hati nurani rakyat. Jika aspirasi masyarakat tidak tersampaikan, mahasiswa wajib turun untuk memaksa pemerintah untuk mendengarkan,” pungksanya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here