5 Kuliner yang Kerap Dirindukan Perantau dari Palembang

0

Urban ID - Kuliner Palembang sangat beragam, sayang jika ke Palembang tidak menikmati kuliner legendaris ini. Bagi mereka yang berdarah Palembang namun tinggal atau menetap di kota lain, tentunya makanan ini sangat dirindukan, karena cukup jarang dijumpai selain Kota Palembang.
Berikut ini lima kuliner legendaris Kota Palembang yang dirangkum Urban ID dari berbagai sumber.
1. Maksuba


Kuliner yang satu ini berjenis kue, namun memiliki cita rasa tradisional yang menggugah selera. Kue ini berlapis-lapis dan saat empuk saat digigit.
Sebelum ada oven, kue ini umumnya dimasak dengan alat tradisional yakni cetakan alumunium, yang tiap lapisnya dipanaskan dengan tutup gerabah yang terbuat dari tanah liat.
Meski ada yang menggunakan oven dalam proses pemanggangan kue ini, namun hingga saat ini masih banyak yang menggunakan peralatan tradisional guna mempertahankan kualitas rasa.
Untuk mendapatkan kue ini tidak sulit, hampir semua toko kue menyediakan kue ini, terutama di kawasan Kertapati, 26 Ilir, ataupun di Tangga Buntung. Harganya bervariasi, tergantung besaran loyang.

2. Ikan Salai

Bagi mereka yang suka menyantap ikan sungai, ikan salai bisa menjadi alternatif oleh-oleh. Ikan yang digunakan seperti, ikan gabus, baung, patin, dan jenis ikan sungai lainnya.
Ikan ini tidak bisa langsung dimakan, masyarakat Palembang umumnya menggunakan ikan ini untuk dipindang, dimasak dengan kuah ataupun digoreng.
Dilansir palembang-tourism.com, pindang ikan salai merupakan masakan daerah Sumatera Selatan atau Palembang yang cukup terkenal di daerah tersebut bahkan di luar daerah tersebut makanan ini banyak dijumpai di warung-warung makan khas palembang di seluruh daerah khususnya daerah perkotaan.

Salai adalah sebutan untuk ikan yang telah mengalami proses pengasapan, tujuan dari pengasapan selain untuk mengurangi kandungan air dan mengawetkan ikan juga pengasapan berfungsi untuk menambah citarasa dan aroma yang khas dari ikan
Ikan salai mentah dapat diperoleh di kawasan Jalan Parameswara, atau dekat jembatan Musi II Palembang. Setiap hari di tempat ini ramai para penjual menjajakan ikan salai.
3. Kemplang Tunu


Oleh-oleh khas Palembang lainnya yang bisa menjadi pilihan Anda adalah kemplang bakar atau kemplang tunu. Kemplang ini adalah kerupuk ikan yang dimasak dengan cara dibakar di atas bara api.
Dilansir MerahPutih.com, kemplang tunu ini berbeda dengan kempalang khas Palembang lainnya yang umumnya di goreng. Kemplang ini memiliki tekstur yang khas, dan tersedia versi bakar biasa dan bantet atau sedikit agak keras namun tetap nikmat.
Anda pun bisa memakan kemplang ini sebagai teman makan nasi seperti kerupuk. Namun biasanya pada kemasan kemplang ini sudah disediakan sambalnya.
Untuk mendapatkan kemplang tunu, bisa diperoleh di toko kerupuk atau di emperan pinggir jalan kawasan Seduduk Putih atau Kemuning. Biasanya di tempat ini berjejer para penjual menjual kemplang tunu.
4. Martabak Har

Makanan ini tak kalah legendaris, bahkan sudah populer sejak tahu 1974 di Kota Palembang, Sumatera Selatan. Umumnya martabak har dimakan dengan kuah kari.
Pada martabak ini, isi di dalamnya bisa berupa telur ayam, telur bebek ataupun sayuran yang biasa disebut martabak sayur.

Berbeda dengan martabak tambi atu martabak dari India, martabak har memiliki cita rasa yang berbeda. Kuah kentangnya biasanya ada irisan daging.

Kulit pada martabak ini diolah secara khusus menyerupai kulit lumpia namun memiliki tekstur yang sedikit basah. Saat dimasak atau digoreng yakni dengan wajan besar namun berbentuk datar.

Bagi penikmat pedas, jangan lupa menambahakan irisan cabai hijau yang telah dicampur oleh cuka dan kecap asin agar rasa martabak har semakin mantap.
Untuk mendapatkan martabak ini, pembeli bisa menjumpai di toko khusus martabak har di kawasan Sekip, atau di dekat Masjid Agung.

Di Palembang juga banyak penjual martabak telur yang menyerupai martabak har, diolah dan disajikan hampir sama dengan martabak har. Martabak ini juga bisa dijumpai di pinggir jalan kawasan Pahlawan atau kawasan lainnya pada malam hari.

5. Kue Lapan Jam

Kue lapan jam atau kue delapan jam ini terbilang cukup unik, karena benar dimasak selama delapan jam. Berbeda dengan maksuba, kue ini memiliki cita rasa yang cukup legit.

Dilansir kuekhaspalembang.com, kue lapan jam dibuat dengan cara dikukus bukan dipanggang. Kue ini juga biasa disajikan pada saat hari raya di Palembang, namun beberapa toko kue juga menjual seperti keperluan hajatan atau untuk oleh-oleh.

Kue lapan jam memiliki warna hitam kecoklatan. Saat dibelah, kue ini memiliki tekstur yang cukup padat, sehingga makan sedikit saja sudah lumayan mengenyangkan perut.
Kue lapan jam juga menjadi kue yang lengendaris dan bisa dijumpai di sejumlah toko kue di Palembang. Namun umunya, kue delapan jam juga bisa dipesan. Kawasan yang umumnya banyak menyediakan kue lapan jam seperti Seberang Ulu ataupun kawasan Tangga Buntung. (enno)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here