Urban ID - Di Palembang Sumatera Selatan (Sumsel) baru-baru ini ini Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) sudah mulai menerapkan pembayaran elektronik, selain menggunakan kartu, pengendara juga sudah bisa menggunakan ponsel cerdas untuk bertransaksi.
Kendati hanya baru Telkomsel T-Cash yang menyediakan fasilitas ini di SPBU Coco, Kenten Palembang, namun sejumlah pengendara di Palembang menanyakan keamanan dalam bertransaksi, sebab ada larangan penggunaan ponsel di area vital SPBU.
“Saya juga masih bingung tentang program baru ini, apalagi scan QR Code ini menggunakan ponsel, sementara logo dilarang gunakan ponsel hampir terpasang di setiap area SPBU,” kata Kemas Riduan (24) pengendara.
Benarkah transaksi menggunakan ponsel di SPBU itu aman?. Jika melihat sejumlah rekaman CCTV yang diunduh ke media sosial, maka sejumlah video menyebutkan pemicu kebakaran diduga terjadi karena menggunakan ponsel.
Diklarifikasi kepada pihak Telkomsel di Palembang, Manager Branch Telkomsel Palembang Dheni Haryanto membenarkan jika transaksi Telkomsel T-Cash di SPBU Coco Kenten Palembang sudah bisa dilakukan. Transaksi dapat dilakukan dengan cara merekam QR code dari petugas melalui ponsel dengan aplikasi T-Cash.
Namun terkait keamanan penggunaannya di SPBU secara detil pihaknya tidak bisa menjelaskan sebab regulasi ada di Pertamina. “Mungkin bisa ditanya juga dengan Pertamina secara detil, hanya saja secara garis besar hadirnya T-Cash di SPBU artinya bahwa sudah aman,” singkat Dheni.
Sebelum mengklarifikasi kepada kepada Pertamina, Urban Id pun mencoba menanyakan langsung kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno yang saat itu meresmikan sistem digital di SPBU di Palembang baru-baru ini.
Rini kabinet Jokowi ini pun menjawab bahwa, masyarakat bisa melakukan transaksi digital dengan semua produk uang elektronik dari sejumlah perbankan, dan BUMN seperti my Pertamina ataupun T-cash. Menurutnya, transaksi non tunai ini sebagai upaya mendukung program pemerintah terkait cashless.
Pelarangan penggunaan ponsel di area SPBU terhadap transaksi QR payment seperti produk Telkomsel T-Cash, Rini mengatakan pihaknya tetap mengutamakan keselamatan dan mematuhui regulasi keamanan dalam bertransaksi di SPBU.
Dikatakan, akan disiapkan sistem transaksi dari jarak jauh. “Transaksi T-Cash ini kan pakai QR Code, tidak ditempel pada nozel ataupun dispenser, sehingga cukup aman, yang berhaya itu kalau dekat dispenser dan ini dijauhkan dari ponsel,” kata Bu Menteri.
Disebutkan juga, transaksi menggunakan QR Code ini dijauhkan sekitar 1 hingga 2 meter dan cukup aman untuk transaksi. “Intinya tetap mematuhi keamanan dan regulasi yang ada,” kata Rini.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati enggan menanggapi lebih jauh tentang hal ini. Sambil beranjak dari SPBU, Nicke hanya menjawab bahwa penggunaan T-Cash di SPBU bagus. “T-Cash bagus, digitalisasi terus kita dorong, sudah ya,” kaya Nicke.
Sebelumnya, Region Managaer Health Safety Security Environment (HSSE) Pertamina Sumbagsel Hendrix Eko Vebriono mengatakan aturan penggunaan handpone ini digeneral tidak boleh digunakan di SPBU, walaupun pada dasarnya pada jarak dan kondisi tertentu hal ini cukup aman menggunakan handpone.
Menurutnya, Pertamina sudah melakukan sejumlah upaya antisipasi baik kepada pihak pengelola SPBU maupun standart layanan dan aturan di SPBU salah satunya penempatan mesin gesek, untuk transaksi non tunai. Namun demikian, tetap saja ada resiko dalam situasi tertentu.
“Mungkin bagi yang memahami sifat api itu sendiri, tidak ada kekhawatiran yang berlebihan tentang hal ini. Hanya saja, bagi masyarakat umum tentunya jika tidak hati-hati dapat berpotensi terjadi kebakaran,” katanya.
Hal inilah nantinya, kata Hendrix perlu adanya upaya sosialisasi dan antisipasi. Misalnya, tempat khusus mesin taping yang aman untuk transaksi selain itu mengingatkan kembali petugas di SPBU tentang penggunaan aplikasi yang aman dan upaya lain yang terus dievaluasi.
“Tentunya ini masukan untuk kami untuk lebih meningkatkan keamanan di SPBU, apalagi benar jika pengguna aplikasi ceroboh, maka dalam situasi tertentu akan membahayakan, namun kebakaran itu sendiri tidak semudah yang kita pikirkan,” katanya.
Dia mengatakan, petugas di SPBU dalam hal ini kepada pengelola, terus ditingkatkan terutama tentang penggunaan aplikasi. Termasuk juga evaluasi lokasi taping transaksi menggunakan smartphone seperti penggunaan T-Cash.
Namun di sisi lain dikatakan, pemicu terjadinya kebakaran pada penggunaan handpone sebenarnya ada pada batre. Batre ponsel dapat menghasilkan bunga api, dan pada situasi tertentu dapat memicu kebakaran. Namun signal, tidak.
“Tentunya ke depan juga sangat perlu adanya upaya untuk lebih meminimalisir potensi kejadian, apalagi upaya transaksi elektronik saat ini tengah dikembangkan dan ini tentunya akan semakin ditingkatkan keamanan bertransaksi,” katanya. (enno)
harusnya ini menjadi perhatian pemerintah… kacau nih yg melanggar yang buat aturan