Asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) hingga kini masih menerpa Sumatera Selatan. Di tengah wilayahnya yang dikepung asap, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru malah pergi ke Malaka, Malaysia, Senin (23/8).
Sesuai jadwal Pemprov Sumsel, Herman Deru menghadiri acara di Bangquet Hall Platinum, Aras 1 Hotel Imperial Heritage Malaka dalam rangka pelantikan Gubernur Sumsel sebagai ketua Sekretariat Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Indonesia, pukul 09.00 waktu setempat.
Di pukul 11.00 waktu setempat, Gubernur Sumsel melanjutkan kunjungan ke Kantor Tuan Yang Terutama Negeri Malaka bertemu Datuh Seri Utama Mohd Khalil bin Yaakob.
Kemudian pada pukul 11.45 waktu setempat, dilanjutkan melakukan kunjungan ke Kantor Ketua Menteri Malaka bertemu Yang Amat Berhormat (YAB) Tuan Adly bin Zagan, Ketua Menteri Malaka.
Terakhir, pada pukul 15.30 waktu setempat, Gubernur Sumsel berkunjung ke Taman Mini Malaysia dan Asean Kota Ayer Keroh, Malaka dalam rangka meninjau Rumah Indonesia Taman Mini Malaysia dan Asean Kota Ayer Keroh, Malaka.
Wakil Gubernur Sumsel, Mawardi Yahya, menyebut bahwa kepergian Gubernur Sumsel tersebut bukan ke luar negeri.
“Bukan ke luar negeri, tapi dalam rangka undangan dari pada melayu, Raja Kelantan, dalam agenda paguyuban dunia melayu,” ujar Mawardi saat ditemui di Kantor Gubernur Sumsel, Senin (23/9).
Sementara itu, Kabag Humas Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, Leo Efriansa yang dihubungi hingga pukul 15.30 WIB belum juga memberikan informasi terkait kepergian Gubernur Sumatera Selatan ke Malaka.
Sekedar mengingat, Herman Deru sebelumnya telah melarang kepala desa, camat, bupati, dan wali kota di wilayahnya untuk meninggalkan tempat atau wilayahnya. Ini menyusul kebakaran hutan dan lahan yang terus terjadi di Sumatera Selatan.
“Mulai dari wali kota, bupati, camat hingga kepala desa harus tetap standby dan pantau sedetil mungkin firespot di wilayahnya. Jangan meninggalkan tempat jika tidak melakukan perjalanan yang sangat prinsip,” ujar Herman Deru di Griya Agung Palembang, Senin (16/9) lalu.