Krakatau Steel Komitmen Terapkan Standar

0

Urban ID - Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN), Bambang Prasetya melakukan kunjungan kerja ke PT. Krakatau Steel (Persero), Tbk yang berlokasi di Technology Building, Plant Site Krakatau Steel Jalan Asia Raya, Kawasan Industrial Estate Cilegon, pada Jumat (29/03/2019). Kegiatan Kepala BSN adalah bagian dari program BSN untuk mengunjungi dan mempromosikan industri penerap Standar Nasional Indonesia (SNI) yang memiliki cerita sukses sehingga bisa menjadi role model atau inspirasi bagi industri lain dalam menerapkan SNI.

Sebagaimana diketahui, PT Krakatau Steel yang berdiri pada tahun 1970 telah berkembang menjadi produsen baja terbesar di Indonesia. Krakatau Steel mampu menunjukkan perkembangan yang pesat dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun. Komitmen tinggi perusahaan terhadap kualitas juga telah dibuktikan dengan menerapkan standar sejak tahun 1993, yakni berawal dari ISO 9001 Sistem Manajemen Mutu yang kemudian ditingkatkan menjadi Sertifikasi ISO 9001: 2000 pada 2003. Sementara itu, perusahaan ini juga menerapkan ISO 14001 sejak tahun 1997.

Bambang mengatakan, komitmen PT Krakatau Steel akan penerapan standar dapat menjadi contoh bagi industri lainnya. “Penetapan SNI baja didasarkan pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pertimbangan perlindungan konsumen dari beredarnya baja yang tidak aman. Saat ini, BSN telah menetapkan 11.815 SNI. Terkait Baja, BSN sudah menetapkan 36 SNI. Krakatau Steel sudah menerapkan 2 SNI dan 23 standar internasional lainnya. Ini membuktikan perusahaan betul-betul berkomitmen terhadap mutu dan kualitas. ” ujar Bambang.

Bambang menilai penerapan SNI baja di Indonesia cukup besar perkembangannya. Data yang kami miliki menyebutkan terdapat 49 perusahaan di Indonesia yang menerapkan SNI baja, baik yang diberlakukan wajib maupun sukarela. Sementara untuk wilayah Banten sendiri berjumlah 5, ungkap Bambang.

PT. Krakatau Steel adalah salah satu dari sekian industri/organisasi yang menerapkan selain SNI secara wajib juga SNI sukarela. Bagi perusahaan, penerapan SNI baja sangat penting karena untuk keselamatan terutama bidang konstruksi. Apabila tidak memenuhi SNI, dapat memunculkan risiko yang mungkin saja bisa mengancam nyawa manusia. “Sejumlah standar yang diterapkan secara konsisten oleh PT Krakatau Steel antara lain Sistem Manajemen Mutu ISO 9001; Sistem Manajemen Keamanan Lingkungan ISO 14000; ISO 17025; SNI 07-0053-2006 Batang kawat baja karbon rendah (WR). Adapun SNI yang diberlakukan secara wajib SNI SNI-07-0601-2016 Baja Lembaran, Pelat dan Gulungan Canai Panas; SNI-07-3567-2016 Baja Lembaran Plat dan Gulungan Canai Dingin; JIS G 3505; JIS G 3101; JIS G 3106; JIS G 3136; serta masih banyak standar internasional lainnya. Penerapan SNI sukarela membuktikan bahwa menerapkan SNI tidak harus dipaksa melalui regulasi atau pemberlakuan SNI secara wajib , tegas Bambang.

Kunjungan kami ke industri juga untuk melihat langsung ke lapangan bagaimana penerapan SNI oleh industri dan sekaligus juga ingin mendengar langsung di lapangan tentang isu-isu strategis yang dihadapi yang tentunya berkaitan dengan SNI,lanjut Bambang. Informasi yang diperoleh langsung di lapangan, kata Bambang, akan menjadi masukkan bagi pembuatan kebijakan BSN untuk mendorong produk dalam negeri agar berdaya saing dan bisa melindungi konsumen Indonesia.

Sementara itu, Direktur Utama PT Krakatau Steel, Silmy Karim menyambut baik kegiatan BSN melakukan kunjungan industri. Bagi Krakatau Steel, penerapan SNI sudah menjadi komitmen perusahaan dalam melindungi konsumen dalam negeri. Kami ingin mencapai tujuan menghasilkan produk berkualitas dan berstandar. Dengan SNI, konsumen semakin yakin terhadap produk Krakatau Steel, ujarnya. (enno/rilis)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here