Menikmati Seruputan Kopi Asli Sumsel di Tepian Musi

0

Urban ID - Kopi sebenarnya bukan sekadar penghilang rasa kantuk, bagi sebagian orang kopi menjadi pembangkit semangat. Itulah mengapa, masih banyak yang memulai harinya dengan menyeruput kopi di pagi hari.

Sebenarnya berbagai cita rasa kopi yang ditawarkan oleh kedai kopi hanya ada dua biji kopi, yakni Arabica dan Robusta. Umumnya jenis yang lebih banyak ditanam di Indonesia adalah biji kopi robusta.

Bumi Sriwijaya yang beriklim tropis sangat cocok ditanam kopi Robusta, itulah mengapa sumber kopi dari Sumsel didominasi oleh biji kopi jenis ini.
Yera dan Dewa adalah Barista Rumah Kopi Sumsel yang kini memiliki semangat baru.

Di tempat ini kopi unggulan Sumsel didatangkan langsung dari daerah penghasil seperti Kabupaten Lahat, Pagaralam, OKU, Empat Lawang dan Semendo.

Kopi asal Sumsel yang ada di Rumah Kopi Sumsel

Tidak hanya menjadi tempat ngopi, melalui binaan Bank Indonesia, di sini juga tempat memberikan edukasi dan mengenalkan bahwa Sumsel merupakan penghasil 80 persen kopi se Indonesia khususnya Robusta.

Hasilnya, dengan racikan kopi ala Rumah Kopi Sumsel ini menuai decak kagum penikmat kopi, dan patut untuk dicoba. Apalagi, dengan pemandangan di sekitar Benteng Kuto Besak Ampera akan membuat ingin berlama lama di rumah kopi Sumsel.

“Kami hanya menyediakan dua jenis kopi yakni Arabica dan Robusta dan dijamin rasa kopinya berbeda dari tempat yang lain,” kata Yera.

Barista menjelaskan cara pembuatan kopi yang baik dan benar

Soal harga, kopi spesial ini dibanderol mulai dari Rp15 ribu sampai dengan Rp25 ribu. Dengan harga yang cukup murah ini, tidak hanya bisa merasakan nikmatnya ngopi, namun Anda juga bisa menikmati suasana kota Pempek, dengan balutan eksotisnya jembatan Ampera dan Sungai Musi.

Bukan itu saja, fasilitas wifi gratis juga diberikan agar Anda bisa berselancar di dunia internet sambil minum kopi ataukah berswafoto di media sosial saat paket internet sedang habis.

Romi Darson (26) penikmat kopi di Palembang mengungkapkan, rasa kopi di sini cukup berbeda denga  kopi-kopi pada umumnya. Menurutnya cukup jarang dirinya menemukan kopi lokal dengan kualitas seperti ini.

“Sebenarnya saya merasa bangga menjadi orang asli Sumsel dengan hadirnya kopi ini, sudah lama saya menantikan dapat minum kopi yang enak di kawasan Benteng Kuto Besak. Soal rasa tidak diragukan lagi,” katanya.

Persisnya, Rumah Kopi Sumsel ini berada di sekitar Benteng Kuto Besak, Palembang dan hadir untuk memfasilitasi pemasaran kopi lokal yang selama ini dinilai belum optimal.

“Sumsel ini termasuk memiliki lahan kopi terbesar namun belum dikenal luas karena kurangnya promosi. Kopi Sumsel belum seterkenal kopi Lampung,” kata Kepala Perwakilan Kantor BI Sumsel, Yunita Resmi Sari.

Menjelaskan tentang kopi lokal Sumsel

Padahal menurut Yunita, dengan perbandingan luas lahan yang hanya separuh dari luas lahan kopi di Sumsel, produksi kopi Lampung nilainya sama dengan produksi Sumsel.

Apalagi jika dilihat dari nilai ekspor kopi Sumsel, jelas dia, angkanya masih cukup kecil yaitu hanya sekitar 0,4 persen dari total ekspor kopi nasional.

Angka tersebut juga lebih kecil dibanding dengan nilai ekspor provinsi tetangga Sumsel, Lampung, yang menyentuh 30 persen.

“Sumsel punya potensi besar namun belum teralisasi sepenuhnya. Sehingga kita punya inisiatif bersama Pemprov Sumsel untuk menjadikan Rumah Kopi Sumsel,” tambahnya.

Yunita melanjutkan, Rumah Kopi Sumsel ini akan menjadi tuan rumah kopi bagi produksi petani rakyat dari seluruh kabupaten penghasil kopi di Sumsel.

Sejauh ini sudah ada lima kabupaten yang terdiri Muara eneim, Pagaralam, Empat Lawang, Lahat dan OKU yang telah memasarkan produknya di Rumah Kopi Sumsel.

Susana ngopi yang langsung menghadap ke Sungai Musi

Di industri Hulu, BI akan bersinergi dengan Pemkot Palembang dan Pemprov Sumsel di sisi industri hulu menjadi perkebunan, pertanian dan perdagangan pariwisata.

Sementara dari sisi hilir kopi bisa menjadi produk unggulan dan pada ujungnya nanti menjadi produk ekspor Sumsel.

“Ketika kopi sudah berkembang BI akan berkerja sama OJK untuk akses keuangan melalui Tim Pengembangan akses keuangan OJK,” terangnya.

Plt Kepala Dinas Pariwisata Sumsel Akhmad Najib mengatakan Rumah Kopi Sumsel diharapkan dapat mengenalkan produk kopi asal Sumsel.

Rumah kopi ini hanya menjual produk kopi lokal yang berasal dari lima daerah penghasil kopi di Sumsel. Diantaranya, kopi Semendo, Lahat, Pagaralam, OKU dan Empat Lawang.

Produk kopi asli Sumsel yang kini bisa dinikmati di Kawasan Benteng Kuto Besak, Ampera

“Nantinya wisatawan akan diarahkan untuk mencicipi kopi lokal Sumsel sembari menikmati suasana Sungai Musi,. Harapannya produk kopi Sumsel bisa dikenal luas,” ungkapnya.Najib menerangkan tempat ini dapat menyerap produksi petani kopi di Sumsel. “Sebagian besar masyarakat Sumsel menggantungkan kehidupannya sebagai petani kopi. Sehingga, tempat seperti ini harus diperbanyak agar bisa menyerap produksi petani Sumsel,” katanya. (enno)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here