Urban ID - class="p2">Kendati saat ini pandemi virus corona tengah melanda hampir seluruh wilayah Indonesia, namun Balai Besar Wilayah Sungai Sumatra (BBWSS) VIII tak merumahkan para pekerja untuk pembangunan bendungan Tiga Dihaji di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, pihak BBWS hanya meningkatkan pengawasan pada keselamatan kerja dan protokol kesehatan sesuai ketetapan pemerintah.
Kepala BBWS Sumatera VIII, Birendrajana mengatakan proyek
yang telah dianggarkan dana sebesar Rp 3,74 T itu merupakan proyek strategis nasional dan harus dikebut pekerjaannya. Maka itu, meski saat ini sedang pandemi Covid-19 para pekerja terus bekerja menyelesaikan Bendungan Tiga Dihaji.
“Kita terus kebut pengerjaannya, pembangunan bendungan itu merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN),” katanya.
Ia pun memastikan pekerja tetap bekerja menggarap pembangunan bendungan itu di tengah pandemi virus corona (Covid-19). Kendati demikian, pekerja di lapangan tetap diimbau sesuai anjuran dari pemerintah untuk tetap jaga jarak.
Biren drajana mengaku, bahwa pengerjaan proyek itu belum disetop dan terus dikebut. Sebab, hingga kini belum ada imbauan dari pemerintah pusat untuk menghentikan sementara pengerjaan proyek tersebut.
Pihaknya mengklaim pekerja di lapangan telah dilengkapi keselamatan bekerja dengan menyediakan masker, memberikan vitamin, dibekali cairan disinfektan, dan hand sanitizer.
“ Pengerjaannya kemungkinan bisa disetop sementara kalau misalnya pandemi wabah itu makin meluas dan ada pekerja yang terpapar atau memburuk,” tegas Birendrjana.
Birendrajana menyebut, bendungan Tiga Dihaji ditarget rampung pada 2023. Bendungan terbesar di Sumsel itu akan memiliki ketinggian 122 meter dengan lebar 950 meter.
“Untuk pengerjaannya multi years. Hingga kini progres fisik pembangunan bendungan itu telah mencapai 2,8 persen. Target tahun 2023 sudah rampung,” bebernya.