Urban ID - Perampokan toko emas di Palembang hingga kini belum terungkap. Meski sejumlah alat bukti dikumpulkan, saat ini polisi masih melakukan penyelidikan dengan membentuk tim khusus.
Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan, pihaknya telah membentuk tim khusus dan mengumpulkan sejumlah pentunjuk.
Namun, Kapolda cukup menyayangkan tindakan korban yang membawa emas senilai Rp1,6 miliar hanya menggunakan becak motor (bentor) tanpa adanya pengawalan atau upaya pengamanan yang memadai.
“Semestinya memang ada pengawalan, tidak hanya naik bentor begitu, namun tetap petugas terus berupaya mengejar pelaku,” kata Zulkarnain.
Zulkarnin menjelaskan, para pelaku diduga telah lebih dulu mengintai korban untuk mengetahui aktivitasnya. Setelah mengetahui jadwal korban keluar rumah untuk berdagang mereka pun langsung beraksi.
Meski demikian, Kapolda Sumsel masih enggan menyebutkan jika adanya informasi dari orang dalam yang diberikan kepada pelaku.
“Pasti beberapa dari pelakunya akan saya sikat betul. Nanti hasil dari penyelidikan bisa diketahui (dugaan keterlibatan orang dalam),”ujarnya.
Sebelumnya, kasus perampokan menimpa Djulijono dan istrinya Kevy pada Rabu (3/4/2019) kemarin. Keduanya saat itu hendak menuju ke toko emas mereka untuk berdagang.
Namun, ketika melintas di Jalan Dempo Luar, Kecamatan Ilir timur I Palembang, empat pelaku dengan mengendarai sepeda motor langsung menghadang korban.
Akibat dari kejadian tersebut, 10 keping logam mulia dengan masing-masing seberat 100 gram, serta perhiasan emas 1,7 kilogram berhasil dibawa kabur pelaku. (enno)