Kebakaran hutan di sejumlah wilayah termasuk di Sumatera Selatan (Sumsel) membuat dampak bagi kesehatan, tidak hanya insfeksi saluran pernapasan akut atau ISPA, namun juga kesehatan kulit.
Dilansir Learn Skin, Selasa (17/9) dari liputan6.com, partikel berbahaya yang terbawa bersama asap bisa menyerap kelembapan kulit dalam jumlah yang sangat banyak dengan memproduksi radikal bebas.
Molekul-molekul ini sangat mungkin menimbulkan garis halus dan noda hitam di kulit. Juga, berpotensi memperparah kondisi kulit yang telah bermasalah, seperti psoriasis dan berjerawat, bahkan berisiko menimbulkan kanker kulit.
- Kurangi paparan langsung asap ke kulit
Melihat akibatnya, trik untuk melindungi kulit dari asap akibat kebakaran hutan ini harus tentang penambahan kandungan antioksidan. Secara regular, mencuci muka untuk menghilangkan polutan harus dilakukan dan coba mengurangi paparan langsung kulit dengan asap.
- Gunakan pelembab
Penggunaan pelembab juga sangat direkomendasikan dalam kondisi seperti ini. Pemilihannya harus yang dominan mengandung vitamin C dan vitamin E yang telah secara klinis terbukti melindungi kulit dari bahaya radikal bebas akibat polutan berupa asap.
Asap yang menyelimuti akibat kebakaran hutan mungkin dianggap menghalangi sinar matahari mengenai kulit. Padahal, partikel ini malah sangat mungkin membawa pantulan sinar matahari yang mereka tutupi.
- Gunakan Sun Screen
Pengunaan sun screen tetap penting di konsidi ini. Jangan hanya pakai produk mengandung SPF, tapi langsung fokus memakai sun screen sangat direkomendasikan di keadaan demi melindungi kulit.
- Kombinasinya dengan anionic polysaccharide
Memerhatikan produk yang memiliki kandungan untuk secara aktif melawan polutan. Salah satunya yang belakangan telah teruji secara klinis adalah mineral dari Laut Mati. Kombinasinya dengan anionic polysaccharide akan kian efektif melindungi kulit.