Urban ID - Minimnya keinginan generasi muda memahami tata cara pengurusan jenazah atau bilal mayit di Sumsel menjadi perhatian dari Gubernur Sumsel H.Herman Deru. Gubernur HD melalui Biro Kesra Pemprov Sumsel menggagas penyelenggaraan pembinaan dan pelatihan kepada bilal mayit se kabupaten/kota yang ada di Sumatera Selatan (Sumsel).
Kegiatan ini digelar di Masjid Raya Takwa, Senin (1/12). Tercatat ada 150 utusan dari kabupaten kota se Sumsel yang ambil bagian dari 100 peserta yang ditargetkan panitia. ” Anak muda cenderung belum mau menjadi bilal mayit lihatlah sekarang bilal ini rata-rata orang tua semua. Padahal ini pahalanya luar biasa. Bayangkan saja di desa itu kadang belum tentu ada satu orang bilal mayit. Makanya pembinaan ini harus digalakkan kembali di Sumsel,” jelas Herman Deru pada satu kesempatan Kunker di daerah.
Seperti diketahui kemampuan untuk mengurus jenazah atau mayit merupakan salah satu kewajiban umat Islam. Namun, untuk melakukan kewajiban tersebut diperlukan pengetahuan dan pemahaman secarah utuh. Oleh sebab itu, menindaklanjuti arahan Gubernur sekaligus meningkatkan kemampuan bilal mayit, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan melalui Biro Kesra melakukan pembinaan dan pelatihan kepada bilal mayit se kabupaten/kota yang ada di Sumatera Selatan (Sumsel).
“Jadi P2UKD ini tujuannya multifungsi seperti untuk pembinaan umat, penyuluhan agama, serta berperan sebagai P3N juga, penggagas rumah tahfidz, pelatihan khotib juga penyelenggaraan bilal mayit dan lainnya,” jelas HD.
Di tempat yang sama, Asisten I Pemerintah Provinsi Sumsel, H. Akhmad Najib dalam sambutannya 1menjelaskan, di era globalisasi sekarang ini, kegiatan pembinaan dan pelatihan terhadap bilal mayit ini penting dilakukan. Sebab, saat ini masih banyak masyarakat khususnya generasi muda yang belum sadar pentingnya keterampilan dalam mengurus jenazah.
“Hukum mengurus jenazah adalah fardhu kifayah. Artinya umat Islam diwajibkan memiliki pengetahuan dan keterampilan mengurus jenazah mulai dari memandikan, mengkafani, mensholatkan dan menguburkan jenazah sesuai syariat islam,” ungkap Asisten I
Melalui kegiatan ini Najib berharap para peserta dapat menyerap ilmu yang diberikan. Sehingga nantinya ilmu tersebut dapat diterapkan dalam pengurusan jenazah di masyarakat, terutama di lingkungan keluarga.
Sedikitnya, ada 150 orang bilal mayit yang menjadi peserta pada kegiatan yang digagas Gubernur Sumatera Selatan, H Herman Deru. 150 orang peserta tersebut diketahui merupakan utusan dari Bagian Kesra Kabupaten / Kota se Sumsel, Pengurus masjid, maupun perwakilan dari organisasi kemasyarakatan lainnya.
“Selain memberikan pembekalan keterampilan kepada masyarakat, hal ini juga untuk mempererat tali silahturahmi sesama umat muslim,” tutur Plt. Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Sumsel, M Iqbal Alisyahbana S.STP
Sedangkan Rahmat, salah seorang peserta mengapresiasi kegiatan pembinaan dan pelatihan mengurus jenazah yang digelar untuk bilal mayit tersebut. “Pelatihan ini sangat baik. Karena dengan pelatihan kami para bilal menjadi lebih mengerti tata cara mengurus mayit,” kata Rahmat.
Bahkan Rahmat berharap agar kegiatan semacam ini bisa dilakukan secara berkesinambungan. “Kabupaten dan kota di Sumsel harus rutin melakukan kegiatan ini. Sosialisasi juga tak kalah penting agar kegiatan ini bukan hanya diikuti orang tua tetapi juga anak muda,” pungkasnya.
Hadir dalam acara tersebut Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemprov Sumsel H.Akhmad Najib, Plt Kepala Biro Kesra Pemprov Sumsel M.Iqbal Alisyahbana, S.STP. (eno)