Urban ID - v dir="auto">Urban ID – Ternyata tidak semua calon legislatif memiliki uang saat mencetak spanduk atau alat peraga kampanye. Malah, kebanyakan Calon Legislatif (Caleg) bernegosiasi cetak spanduk dengan cara ngutang.
Sejumlah Percetakan di Palembang Tolak Caleg Ngutang
Demimian dituturkan Pengelola Berkah Didigtal Atwork Media di Jalan Maskarebet Palembang, Hafis, Senin (11/3). Dirinya terpaksa harus menolak para Caleg, meskipun jumlah yang dipesan cukup banyak.
“Saat ini banyak Caleg yang datang, mau pesan spanduk namun ngutang. Terpaksa ditolak, kami hanya melayani yang benar-benar berani bayar di awal,” kata Hafis kepada Urban ID.
Hafis mengatakan, begitu banyaknya Caleg yang mau cetak dulu baru bayar, membuat pihaknya berfikir ulang dan tidak mau ambil resiko. Bahkan, harus merelakan tidak ambil orderan sang Caleg.
“Sejauh ini cetak per hari bisa sampai 500 meter, namun untuk partai politik, calek dan sejenisnya banyak tidak diambil, karena bayarnya belakangan,” katanya.
Hafis membeberkan, masa kampanye seperti saat ini hanya bonus saja, kenaikan omset saat masa kampanye justru hanya sekitar 10 persen saja.
“Kalau mau diambil semua bisa naik berlipat-lipat omsetnya, namun sengaja ditolak karena tidak mau ambil resiko dari Caleg ngutang,” katanya.
Kendati banyak yang bernegosiasi dengan cara ngutang, Hafis menjelaskan beberapa Caleg yang telah eksis namanya memilih pembayaran cepat.
“Rata-rata yang ngutang Calegnya masih belum terkenal, kebanyakan dari mereka baru di dunia politik, berbeda dengan Caleg yang cukup bermodal, mereka bahkan berani bayar cash di awal,” katanya.
Tak jauh berbeda dengan Hafis, Ryan Pengelola Percetakan X Digta di Jalan Mayor Salim Batubara ini mengaku tahun ini justru pesanan spanduk Caleg tidak terlalu tinggi.
Kenaikan omset hanya sekitar 20 persen, dan jauh berbeda dengan lima tahun yang lalu di musim yang sama. Omset bahkan naik hingga 4 kali lipat.
“Mungkin karena banyak usaha percetakan yang tumbuh subur di Palembang, sehingga omsetnya juga tidak begitu banyak,” katanya.
Ryan juga mengungkapkan, bahwa saat ini Caleg terkadang punya percetakan langganan sendiri, bahkan punya percetakan sendiri. Sehingga persaingan untuk spanduk partai atau Caleg cukup ketat.
“Banyak juga Caleg yang mau ngutang, beberapa kita layani namun hanya yang kenal dan dinilai sanggup bayar, namun yang tidak kenal lebih baik diabaikan,” tutur dia. (enno)