Urban ID - class="p1">Bank Sampah Kartini yang berada Jalan Puncak Sekuning, Bukit Lama, Kecamatan Ilir Barat 1 kembali beroperasional, Senin (20/4).
Sebelumnya Bank Sampah ini sempat vakum bertahun-tahun dengan mengandeng CV Graha Setia Bank Sampah Kartini kembali beroperasi.
Camat Ilir Barat 1, Mufli SS,TP, MH mengatakan pihaknya menginginkan keberadaan Bank Sampah Kartini akan menjadi pilot project sistem penanganan sampah di Kota Palembang.
“Bank Sampah Kartini ini dulu dibawah kelurahan dan sekarang diambil alih Kecamatan Ilir Barat 1 dengan kepengurusan yang baru. Target kita dengan adanya Bank Sampah ini bisa membantu Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang untuk mengatasi persoalan sampah,” kata Mufli.
Sementara itu, Kasi Pengelolaan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Palembang, Indar Tri Sutriantoro mengatakan dalam definisinya, bank sampah ini merupakan konsep pengumpulan sampah kering dan dipilah serta memiliki manajemen layaknya perbankan tapi yang ditabung bukan uang melainkan sampah. Warga yang menabung juga disebut nasabah, memiliki buku tabungan.
“Sistem menabung bank sampah ini merupakan kegiatan administrasi pencatatan seperti bank konvensional. Warga bisa membawa berbagai jenis sampah mereka botol plastik dan gelas, tutup botol, kardus, besi, aluminium, kertas koran, sampah makanan seperti sayuran yang nantinya akan dihargai dengan uang,” katanya.
Menurutnya, dengan semakin banyaknya Bank Sampah di Kota Palembang ini juga sangat membantu Pemkot Palembang untuk mengatasi persoalan sampah. Pasalnya, saat ini Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Sukawinatan sudah tidak mencukupi lagi.
“Idealnya Bank Sampah itu 1 kelurahan 1 bank sampah. Kita akan terus mendorong setiap kelurahan untuk membentuk bank sampah nantinya,” jelasnya.
Hal senada juga diungkapkan Direktur Bank Sampah Kartini, Eka Elida yang dengan adanya bank sampah ini pihaknya berharap bisa mendorong masyarakat untuk menimbulkan rasa kepedulian di hati mereka terkait sampah.
Jika masyarakat sudah timbul rasa kepedulian di hati mereka soal sampah. Maka akan sangat berdampak terhadap lingkungan di sekitar mereka.
“Tujuan dibangunnya bank ini sebenarnya bukan untuk mencari keuntungan semata tetapi ini strategi untuk membangun kepedulian masyarakat agar dapat ‘berkawan’ dengan sampah untuk mendapatkan manfaat ekonomi langsung dari sampah,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan jemput bola ke rumah-rumah untuk mengambil sampah dari rumah tangga nantinya.
“Kami juga akan mengandeng pihak sekolah agar para siswa juga terlibat dalam menabung sampah,” pungkasnya.
Sementara itu, penggagas Bank Sampah Kartini, Arif Paramita mengatakan jika apa yang dilakukan pihaknya ingin membangkitkan kembali semangat hidup bersih dilingkungan masyarakat.
“Kami ingin masyarakat itu menyadari arti kebersihan apalagi ditambah adanya wabah pandemi ini. Kami gerakan kembali Bank Sampah Kartini ini sebagai tempat daur ulang sampah ibu rumah tangga,”singkat Arif yang juga Ketua IPNU Sumsel.